Senin, 03 November 2014

SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT

Vektor merupakan arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit pada manusia. Di Indonesia, penyakit – penyakit yang ditularkan melalui serangga merupakan penyakit endemis pada daerah tertentu, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria, kaki gajah, Chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Disamping itu, ada penyakit saluran pencernaan seperti dysentery, cholera, typhoid fever dan paratyphoid yang ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah.
Arthropoda mempunyai 4 tanda morfologi yang jelas, yaitu:
1.      Badan beruas-ruas
2.      Umbai-umabi yang juga beruas-ruas
3.      Eksoskelet, dan
4.      Bentuk badan simetris bilateral
Selama pertumbuhannya serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Antara tingkat muda dan dewasa terdapat perbedaan morfologi yang jelas, disertai perbedaan biologi (tempat hidup dan makanan). Menurut besarnya peran dalam ilmu kedokteran, arthropoda dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Arthropoda yang menularkan penyakit (vektor dan hospes perantara)
2.      Arthropoda yang menyebabkan penyakit (parasit)
3.      Arthropoda yang menimbulkan kelainan karna toksis yang dikeluarkan
4.      Arthropoda yang menyebabkan alergi
5.      Arthropoda yang menyebabkan entomofobia.
Berikut jenis dan klasifikasi vektor yang dapat menularkan penyakit dari Arthropoda yang dibagi menjadi 4 kelas :
1.      Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
2.      Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
3.      Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
4.      Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk .
Dari kelas hexapoda dibagi menjadi 12 ordo, antara lain ordo yang perlu diperhatikan dalam pengendalian adalah :
a.       Ordo Dipthera yaitu nyamuk dan lalat
·       Nyamuk anopheles sebagai vektor malaria
·       Nyamuk aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah
·       Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
b.      Ordo Siphonaptera yaitu pinjal
·       Pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes
c.       Ordo Anopluera yaitu kutu kepala
·       Kutu kepala sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan typhus exantyematicus.
Selain vektor diatas, terdapat ordo dari kelas hexapoda yang bertindak sebagai binatang pengganggu antara lain:
·          Ordo hemiptera, contoh kutu busuk
·          Ordo isoptera, contoh rayap
·          Ordo orthoptera, contoh belalang
·          Ordo coleoptera, contoh kecoak
Sedangkan dari phylum chordata yaitu tikus yang dapat dikatakan sebagai binatang pengganggu, dapat dibagi menjadi 2 golongan :
a.       Tikus besar, (Rat) Contoh :
-       Rattus norvigicus (tikus riol )
-       Rattus-rattus diardiil (tikus atap)
-       Rattus-rattus frugivorus (tikus buah-buahan)
b.      Tikus kecil (mice),Contoh:
-       Mussculus (tikus rumah)

A.  Vektor Penyakit Protozoa
1.    Vektor Malaria
Nyamuk anophelini yang berperan sebagai vektor malaria hanyalah genus Anopheles. Di seluruh dunia genus Anopheles jumlahnya kurang lebih 2000 spesies, 60 spesies diantaraya adalah vektor malaria. Di Indonesia jumlah nyamuk anophelini kurang lebih 80 spesies dan 16 diantaranya telah terbukti berperan sebagai vektor malaria.
Daur hidup nyamuk anophelini mengalami metamorfosis sempurna. Telur menetas menjadi larva yang kemudia melakukan pengelupasan kulit/eksoskelet sebanyak 4 kali; lalu tumbuh menjadi pupa dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa jantan atau betina. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan sejak telur diletakkan sampai menjadi dewasa antara 2-5 minggu, tergantung spesies, makanan yang tersedia dan suhu udara. Tempat perindukan nyamuk anophelini bermacam-macam tergantung spesie dan dapat dibagi menjadi 3 kawasan, yaitu:
1)      Kawasan pantai dengan tanaman bakau di danau pantai atau lagun, rawa, empang sepanjang patai, ditemukan An. sundaicus dan An. subpictus.
2)      Kawasan pedalaman yang ada sawah, rawa dan empang, saluran irigasi serta sungai ditemukan An. farauti, An. bancrofti, An. subpictus, An. nigerrims dan An. sinensis.
3)      Kawasan kaki gunung dengan perkebunan atau hutan ditemukan An. balabacensis, sedangkan didaerah gunung ditemukan An. maculattus.
Aktivitas nyamuk anophelini sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara dan suhu. Umumnya anphelini aktif menghisap darah hospes pada malam hari atau semenjak senja sampai dini hari. Jarak terbang anophelini biasanya 0,5-3 km, tetapi dapat mencapai puluan kilometer karena dipengaruhi oleh transportasi dan kencangnya angin.
Penentuan vektor malaria didasarkan atas penemua sporozoit malaria di kelenjar liur nyamuk anophelini yang hidup  di alam bebas. Berbagai faktor yang perlu diketahui untuk menentukan vektor di suatu daerah endemimalaria adalah :
1)      Pada pembedahan nyamuk alam positif mengandung sporozoit
2)      Kebiasaan nyamuk anophelini mengisap darah manusia
3)      Umur nyamuk betina lebih dari 10 hari
4)      Kepadatan yang tinggi dan mendominasi spesies lain
5)      Hasil infeksi percobaab di laboratorium yang menunjukkan kemampan untuk mengembangkan plasmodium menjadi stadium sporozoit.
Malaria merupakan penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, malaria disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali. Sampai sekarang dikenal 4 jenis plasmodium, yaitu :
1)   Plasmodium falciparum sebagai penyebab malaria tropika.
2)   Plasmodium vivaks sebagai penyebab penyakit malaria tertiana.
3)   Plasmodium malariae sebagai penyebab penyakit malaria quartana.
4)   Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria yang hampir serupa dengan malaria tertiana.
Dalam daur hidupnya Plasmodium mempunyai 2 hospes, yaitu vertebrata dan nyamuk. Siklus aseksual didalam hospes vertebrata dikenal sebagai skizogoni dan siklus seksual yang terbentuk sporozoit disebut sebagai sporogoni. Pemberantasan malaria dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantarnanya:
1)      Mengobati penderita malaria
2)      Mengusahakan ahar tidak terjadi kontak dengan nyamuk anophelini dengan memasang kawat kasa di bagian-bagia terbuka di rmah serta penggunaan kelambu dan repellent
3)      Mengadakan penyuluhan tentang sanitasi lingkungan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang berkaitan dengan upaya memusnahkan tempat-tempat perindukan nyamuk dan penempatan kandang ternak di antara tempat perindukan dan rumah penduduk.

2.        Vektor Tripasonomiasis Afrika
Vektor tripasonomiasis (penyakit tidur Afrika) adalah lalat Tse tse (Glossina) yang termasuk ordo Diptera kelas Insecta. Lalat ini memiliki ukuran 6-13 mm, mengalami metamorfosis sempurna, bersifat vivipar, mempunyai tipe mulut tusuk isap. Baik jantan maupun betina, keduanya mengisap darah dengan aktivitas menggigit terutama pada pagi hari.
Terdapat 2 spesies yang berperan sebagai vektor tripasonomiasis yaitu Glossina morsitans yang menularkan Trypanosoma rhodensiense di Afrika bagian timur dan Glossina palpalis  yang bertindak sebahai vektor Trypanosoma gambiense di Afrika bagian barat. Glossina morsitans menyukai daerah yang terbuka dengan tanah yang keras seperti padang rumput, sedangkan Glossina palpalis lebih menyukai habitat berpasir atau tanah di sekitar sungai atau danau yang banyak ditumbuhi pohon.
Kedua spesies Trypanosoma akan  berada dalam plasma darah yang kemudian bisa sampai ke otak mempengaruhi sentrum tidur dan saraf pusat. Akibatnya penderita terganggu ingatannya dan merasa mengantuk yang sulit bangun.

3.        Vektor Leismaniasis
Phlebotomus longipalpis (lalat pasir = sand fly) termasuk ordo diptera dari kelas insekta. Lalt ini berukuran kecil kurang lebih 1,5-4 mm, berwarna kuning/kelabu dan seluruh badan berbulu serta mengalami metamorfosis sempurna dengan tipe mulut tusuk isap, baik jantan maupun betina keduanya mengisap darah.
Habitat lalat ini terutama pada lubang yang terdapat dionggokan tanah. Peranan lalat ini adalah sebagai vektor biologik Leismania donovani, Leishmania tropica dan  Leishmania brasiliense. Selain menularkan flagelata darah lalat ini juga menularkan virus penyebab Phlebotomus fever dan bakteri penyebab bartonelosis

1 komentar:

  1. Ada beberapa solusi alami yang dapat digunakan dalam pencegahan dan menghilangkan diabetes secara total. Namun, satu-satunya aspek paling penting dari rencana pengendalian diabetes adalah mengadopsi gaya hidup sehat Kedamaian Batin, Nutrisi dan Diet Sehat, dan Latihan Fisik Reguler. Keadaan kedamaian batin dan kepuasan diri sangat penting untuk menikmati kesehatan fisik yang baik dan atas semua kesejahteraan. Kedamaian batin dan kepuasan diri adalah kondisi pikiran yang adil. Orang dengan penyakit diabetes sering menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif. Saya didiagnosis menderita diabetes pada tahun 2000. Sedang bekerja merasa sangat lelah dan mengantuk. Saya meminjam glukometer dari rekan kerja dan diuji pada 760. Segera pergi ke dokter saya dan dia memberi saya resep seperti: Insulin, Sulfonamides, tetapi saya tidak bisa mendapatkan penyembuhan daripada mengurangi rasa sakit dan menghilangkan rasa sakit lagi. Saya menemukan nama kesaksian wanita Comfort online bagaimana Dr Akhigbe menyembuhkan HIV-nya dan saya juga menghubungi dokter dan setelah saya minum obatnya seperti yang diperintahkan, saya sekarang benar-benar bebas dari diabetes oleh dokter jamu Akhigbe. Jadi pasien diabetes yang membaca kesaksian ini untuk menghubungi emailnya drrealakhigbe@gmail.com atau Nomornya +2348142454860 Ia juga menggunakan ramuan herbalnya untuk penyakit seperti: Gigitan SPIDER, SCHIZOPHRENIA, LUPUS, DEMAM BERDARAH, MALARIA, INFEKSI EKSTERNAL, UMUM DINGIN, DASAR GABUNGAN, DASAR BAYAM, GERAKAN, STROKE, STROKE TUBERKULOSIS, PENYAKIT PERUT. ECZEMA, PROGERIA, MAKAN GANGGUAN, INFEKSI RESPIRATORI RENDAH, DIABETIKA, HERPES, HIV / AIDS,; ALS, DIARRHEA KABEL, KABEL, KANKER, MENINGITIS, HEPATITIS A DAN B, THYROID, ASCEMA, PENYAKIT HARI, KABUPATEN. AUTISM, NAUSEA Muntah ATAU DIARE, PENYAKIT GINJAL, EREKSI LEMAH. MATA TWITCHING MENSTRUATION PAINFUL ATAU IRREGULAR. Akhigbe adalah pria yang baik dan dia menyembuhkan semua tubuh yang datang kepadanya. di sini adalah email drrealakhigbe@gmail.com dan Nomornya +2349010754824

    BalasHapus