Kamis, 06 November 2014

pengertian myasis da penanggulangannya



PENGERTIAN MYASIS DAN PENANGGULANGANNYA
Oleh: Cindy Cicilia Bangunang & Elisa Sendi Korua


MIASIS
Penyakit myiasis itu adalah infestasi larva lalat yang menyerang jaringan hidup tuannya, baik itu jaringan hidup atau mati.selama penyerangan, larva ini juga memakan jaringan-jaringan sel. Penyerangan belatung ini disebabkan oleh belatung ordo Dipter sub-ordo Cyclorrapha yang berasal dari perkembangbiakan lalat botflies, blowflies, dan fleshflies.
           Salah satu penyebabnya sama seperti yang tadi dikatakan , tapi selain itu juga banyak faktor lain mengingat larva ini berukuran kecil setelah dikeluarkan oleh lalat pembawa. Namun faktor utama yaitu adanya LUKA yang bercampur bakteri
.
 Pengertian Miasis
Miasis adalah istilah yang digunakan untuk adanya infrksi pada organ atau jaringan tubuh manusia atau hewan oleh larva-larva lalat (maggot). Untuk suatu periode tertentu, larva-larva itu memakan jaringan yang hidup atau mati atau makanan yang sudah dicerna oleh inang. Miasis banyak ditemukan pada hewan, tetapi sangat jarang pada manusia. Investasi larva lalat pada manusia dapat terjadi apabila seseorang menelan buah atau makanan yang kebetulan mengandung telur atau larva lalat atau juga dapat terjadi pada orang-orang yang hidup didaerah kumuh dan kotor.
            Berbagai istilah miasis yang terjadi pada mamalia disesuaikan dengan lokasi tempat terjadinya infestasi larva lalat. Sebagai contoh, dalam tubuh hewan atau manusia dapat terjadi miasis lambung, miasi perut, miasis dubur, miasis saluran kencing, miasis telinga, miasis mata, miasis kulit, miasis hidung ( Hardwood & James, 1979).
            Biasanya larva menginfestasi organ atau jaringan tubuh hewan, tetapi sering terjadi larva-larva itu membuat liang dalam kulit sedemikian rupa dan larva-larva masuk kedalam liang tersebut. Bentuk miasis yang demikian disebut creeping myiasis atau “miasis penjilat” atau “perangkak”. Jika larva-larva yang menginfestasi organ atau jaringan tubuh mengisap darah, bentuk ini disebut sanguinivorous myiasis.
            Dari aspek paratisme miaasis dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu miasis fakultatif dan miasis obligat. Bentuk miasis yang terjadi secara tidak sengaja disebut accidental myasis atau miasis yang terjadi secara kebetulan. Bentuk miasis yan terjadi secara kebetulan dapat terjadi pada manusia bila mana seseorang secara tidak sengaja menelan atau memakan buah atau makanan yang didalamnya terdapat telur atau larva lalat. Dalam hal ini akan teradi miasis pencernaaan (entric myasis) yang dapat ditunjukkan dengan gejala kesakitan seperti muntah, mual, pusing, sakit perut, diare, dan lain-lain. Namun, dalam banyak kasus telur atau larva yang termakan manusia dapat mati selama proses pencernaan atau keluar melalui anus tanpa menyebabkan kesekitan.
            Miasis anus juga dapat terjadi  terutama pada anak-anak yang biasa bermain ditempat-tempat yang kotor dan tidak membersihkan diri atau mandi dengan baik. Larva-larva dapat masuk kedalam lubang anus dan menginfestasi organ tersebut. Bentu miasis ini banyak terdapat pada hewan ternak seperti sapi, domba, babi, dan ternak-ternak lain.



ETIOLOGI MIASIS
Miasis terbagi menjadi dua yaitu Miasis Fakultatif dan Miasis Obligat
1). Miasis Fakultatif
miasis fakultatif terjadi bila mana suatu spesies lalat yang biasanya bersifat saprofagus atau pemakan bangkai, dalam kondisi tertentu kemudian menginfestasi organ atau jaringan tubuh manusia atau hewan. Bentuk miasis ini biasanya terjadi pada hewan seperti miasis pasa bagian kantung kencing oleh adanya infestasi lalat fania canicularis (lalat rumah kecil) atau musca domstika. Infestasi ini dapat terjadi pada waktu seseorang sedang tidur tanpa penutup. Telur diletakkan lalat padabagian saluran kencing. Infestasi larva pada kantung kencing dapat menyebabkan kesakitan dan pembekakan. Pada akhirnya larva dikeluarkan melalui urine.
Miasis traumatik atau miasis kulit dapat terjadi bila lalat meetakkan telur pada luka yang sudah berbau dari seseorang yang tidak terurus atau yang tidak diobati. Telur-telur lalat menetas menjadi larva dan menginfestasi luka. Serangga lalat yang biasa menginfestasi luka adalah jenis-jenis calliphora spp., phaenicia spp., Lucilia sp., Phormia sp,.Cochiliomyia spp., dam Sarcophaga sp. (Harwood & James 1979; Service 1986). Kebanyakan bentuk miasis kulit atau traumatik terjadi pada hewan ternak seperti domba, sapi, dan hewan-hewan domestik lainnya.

2). Miasis Obligat
Miasis obligat adalah bentuk miasis yang utamanya terjadi pada hewan domestik karena diinfestasi oleh larva-larva lalat. Dalam hal ini larva lalat tersebut tidak dapat melangsungkan hidup bila tidak menginfestasi inang hidup untuk suatu periode tertentu (Service 1986). Bentuk miasis ini jarang ditemukan pada manusia . jenis-jenis lalat ini diantaranya meliputi nggota-anggota famili Calliphoridae, Sarcophagidae, Oestridae, Gastrophilidae, dan Cutetebridae. Ada sekitar 150 spesies dan famili Ostridae yang semuanya menyebabkan miasis, tetapi dari sekitar 1000 spesies Calliphoridae dan 2000 spesies Sarcophagidae, hanya sekitar 80 spesies yang dilaporkan menyebabkan miasis (CDC, 1998). Salah satu jenis lalat yang paling penting adalah Cochlimyia hominivotax yang merupakan miasis obligat pada manusia dan hewan di Amerika Serikat. Lalat ini juga yan menjadi penebab miasis saluran pernapasan (nasopharyngeal myiasis) pada manusia.
Di daerah tropis seperti afrika,india,indonesia,dan filipina terdapat sejenis lalat yang juga anggota famili Calliphoridae,yaitu Chrysomya bezziana yang merupakan miasis obligat pada hewan domestik seperti halnya C. hominivorax di amerika serikat. Telur lalat di letakkan pada bagian yang terluka dan sesudah udah hari menetes menjadi larva. Larva-larva ini masuk ke dalam luka. Selain itu ,terdapat juga jenis yang lain,yaitu larva Cordylobia anthropophagadan dermatobia hominis.
            Dari segi klinis ,Miasis manusia telah di klasifikasikan oleh Zumpt (1965) dan James (1947) sebagaimana di kutip oleh Oldroyd dan Smith (1973) sebagai berikut.
a.       Maggot  (larva Diptera) pengisap darah. Larva menempel pada kulit manusia dan mengisap darah. Contohnya adalah Auchmeronya luteola (Calliphoridae).
b.      Miasis kulit dan kulit dalam (Cutaneous). Larva  masuk kedalam kulit atau masuk melalui luka dan membentuk bisul atau borok pada tempat masuk (penestrasi ) atau di tempat lain. Contohnya adalah larva-larva Muscidae, Sarcophagidae, Calliphoridae, Hypodermatidae, dan Tachinidae.
c.       Miasis pada saluran pernapasan (nasopharyngeal). Infenstasi pada saluran pernapasan,sinus,biji mata dan kelopak mata . Larva-larva ini hidup memakan cairan mucus yang dapat mengakibatkan pelukaan pada dinding . Contohnya adalah sarcophagiedae, Calliphoridae, Cuterebridae, Gasterophillidae, Oestridae, Hypodermatidae, Phoridae, dan Muscidae.
d.      Miasis intestine (intestinal). Kategori ini termasuk larva yang beradaptasi dengan intestine sehinggah merupakan miasis Obligat dan bentuk–bentuk yang lain yang tertelan dalam makanan atau mengginfestasi intestine melalui rekrum. Jadi, merupakan miasis fakultatif. Contonya adalah Sarcophagidae, Calliphoridae, Muscidae, Phoridae, Tipulidae, Psychodidae, Anisopodidae,  Stratiomyidae, Syrphidae, dll.
e.       Miasis pada saliuran kencing (Urinogenital). Semua Untuk Miasis ini bersifat fakultatif. Contohnya adalah Muscidae,Sarcophagidae, Calliphoridae, Anisopodidae, dan Scnopodidae.
 Miasis yang terjadi Pada manusia kebanyakan bersifat insidental dan biasanya jarang di laporkan kepada dokter.di amerika serikat pada tahun 1984. CDC Devisi Penyakit Parasit mencatat adanya 24 kasus miasis dari 14 negara bagian. Sembilan di antaranya, larva di temukan pada kotoran manusia (Stool), 4 kasus merupakan miasis kulit (Cutaneous), 3 kasus pada anus (Aural), satu dalam saluran kencing (Urinary), 1 dalam saluran pernapasan ( nasopharengel), 6 dan pada lokasi-lokasi bagian tubuh yang lain (CDC ,1998).
Di Autralia, lalat yang pernah diisolasi dari manusia di temukan pada orang-orang yang pernah berpergian ke luar australia ,yaitu Dermatobia hominus, Cordylobia antropophaga, C. rodhaini, dan Cochliomyia hominivori (Department of Medical Entomology, Wesmead, NWS). Keempat jenis lalat ini tidak di temukan  di Australia, tetapi adanya kasus ini menunjukkan bahwa lalat-lalat ini dapat dengan mudah di transportasikan dari satu daerah atau benua yang lain.
Ada dua anggota dari sarcophagidae yang termasuk parasit obligat pada vertebrata yang dapat menginfestasikan manusia, yaitu Wahlfahrtia magnifica yang di kenal sebagai agen miasis manusia eropa timur,istrael,dan afrika utara dan W. Vigil yang di laporkan penyebab miasis pembengkakan (furuncular myisis) pada anak-anak di amerika utara (tetapi tidak di Eropa). Kedua spesies ini tidak dapat di gunakan sebagai terapi monggot (larva lalat) karena perkembangannya pada jaringan yang sehat . wohlfahrtia nuba telah di pergunakan untuk terapi luka ini menunjukan bahwa kemungkinan jenis saprofagus sarcophidae lainnya dapat dikembangkan untuk terapi larva lalat (NHS, 1998).
Kasus- kasus adanya larva yang di temukan di dalam kotoran manusia terutama anak-anak di sulawesi utara memang selalu ada , tetapi tidak mendapat perhatian khusus dari para dokter karena di anggap sebagai kasus yang insidental. Faktor kebersihan berperan sangat besar dalam menentukan dengan adanya miasis terutama miasis perut. biasanya miasis ini terjadi lantaran orang-orang menelan telur atau larva lalat secara tidak sengaja dengan memakan daging atau buah yang telah di infeksi oleh lalat.
Banyak jenis buah-buahan seperti mangga, nangka, belimbing, jambu air, dan jamnbu biji yang sangat peka terhadap infestasi larva lalat buah. Dapat di katakan, hampir semua jenis buah-buahan tersebut yang bila tidak di kendalikan dengan cara pembungkusan yang benar akng terserang lalat buah. Oleh karena itu, bukan sesuatu yang tidak mungkin kalau banyak oarang yang makan buah yang di dalamnya terdapat larva-larva lalat buah.






BAGIAN-BAGIAN TUBUH YANG DI TUMBUHI LARVA


PENGOBATAN MIASIS
Pengobatan 
  1. Pengobatan Myiasis yang perlu dilakukan antara lain :
  2. Bersihkan luka dengan antiseptik
  3. Keluarkan larva dari dalam luka dengan cara dicabuti, tetapi sebelumnya larva harus dibunuh dulu menggunakan insektisida seperti (Coumaphos, Diazinon, Ivermectin)
  4. Setelah larvanya habis dicabuti, berikan salep (Diazinon atau Coumaphos) 2% dalam vaselin dioleskan langsung disekitar borok atau semprotkan Gusanex untuk untuk mencegah infeksi ulang
  5. Untuk mencegah infeksi sekunder diberikan antibiotik seperti Penstrep atau Vet-Oxy
  6. Untuk mempercepat kesembuhan luka dapat diberikan minyak ikan.
Pengobatan bisa juga dilakukan secara tradisonal, dengan cara :
    • luka dari belatung
    • Obati dengan kapur barus atau tembakau yang telah di tumbuk halus
    • Luka dibungkus dengan kain / perban
    • Pada hari berikutnya luka di bersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus kembali, biasanya 2 (dua) atau 3 (tiga) kali pengobataBersihkan n sudah menunjukkan kesembuhan
    • Bila belatung sudah terbasmi dapat diberikan Iodium tinctur atau Iodium Povidon pada luka untuk mempercepat kesembuhan.

Pengendalian MIASIS
Pengendalian Myiasis dapat dilakukan dengan cara :
  1. Terhadap Larva, dengan membersihkan luka-luka Myiasis kemudian di oleskan atau di balut dengan salap yang berisi insektisida
  2. Terhadap Lalat dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap berisi umpan, penyebaran umpan beracun, insektisida, serta pembersihan tempat-tempat kerumunan lalat.
  3. Terhadap Caplak dapat dilakukan dengan membasmi caplak dengan menggunakan insektisida









DAFTAR PUSTAKA
Sembel, D. 2008. Entomologi kedokteran. Manado: ANDI Yogyakarta.
http://biologi-news.blogspot.com/2011/02/myasis.htm (Diakses pada tanggal 5 november 2014 pukul : 19:33)
http://klinikhewan.com (diakses pada tanggal 5 november 2014 pukul : 21:22)
ediawanonline.blogspot.com (Diakses pada tanggal 5 november 2014 pukul : 20:02)
http://klinikhewan.com (diakses pada tanggal 5 november 2014 pukul : 21.22)

6 komentar:

  1. Ditubuh saya terdapat benjolan seperti bisul dengan lubang ditengahnya seperti pori - pori yang melebar... apakah itu gejala myasis?

    BalasHapus
  2. jika tertelan dan belum terinfeksi, gimana cara menyembuhkannya?

    BalasHapus
  3. di indonesia apakah ada yg pernah terjadi hal demikian?

    BalasHapus
  4. Sapi ternak saya terjangkit penyakit Myiasis pada kelopak matanya, banyak terdapat belatung hidup bahkan sampai membentuk lobang2. Adakah cara mengatasinya?

    BalasHapus
  5. Saya punya bolongan di tangan saya pas saya tekan dari dalam keluar nanah kuning dan orange sama dari dalam keliatan bolongan dari dalam kulit gimana cara mengobatinya? Apakah ini myiasis?

    BalasHapus