SERANGGA YANG PENTING BAGI KESEHATAN
1.
Nyamuk
a. Culex
Klasifikasi
Kelas :
Insecta
Ordo :
Diptera
Sub-Ordo :
Nematocera
Famili :
Culicidae
Tribus : Culicini
Genus :
Culex
Morfologi
1) Telur;
berbentuk rakit berkumpul dan beroperkulum, tidak tahan kering
2) Larva;
tidak berambut palma, bernapas melalui siphon, terdapat beberapa baris comb.
Scale, rambut antena banyak, terdapat lebih dari 1 siphon hair, tidak memiliki
mounth brush, istirahat membentuk sudut dengan permukaan air.
3) Pupa;
air tube berbentuk tabng dan tidak berduri
4) Dewasa;
scutollum berlobus tiga (dari dorsal), hinggap sejajar dengan dinding
a. Dewasa
Jantan; palpa tanpa pelebaran pada ujungnya dan lbih panjang dari proboscis,
antena berbulu lebat.
b. Dewasa
Betina; palpa lebih pendek dari proboscis, spermatheca tiga buah, cerci pendek,
kuku bengkok tidak bertaju
Siklus Hidup
1) Telur Seekor nyamuk betina berjumlah 100-400 butir telur. Nyamuk Culex sp meletakan
telurnya diatas permukaan air secara bergelombolan dan bersatu membentuk rakit
sehingga mampu untuk mengapung. Setelah kontak dengan air, telur akan menetas
dalam waktu 2-3 hari.
2) Larva pada pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh faktor temperature, tempat
perindukan dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum waktu yang
dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang lebih 5 hari.
3) Pupa tidak memerlukan makanan dan terjadi
pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih
kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk
menjadi nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan
keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
4) Dewasa. Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan
betina akan kawin dan nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah
waktu 24-36 jam. Darah
merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan telur. Perkembangan
telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10 sampai 12 hari.
Dampak Terhadap
Kesehatan
Vektor
biologis dari beberapa penyekit:
1) Virus
: Encephalitis
2) Cacing
: Filariasis
b. Anopheles
Klasifikasi
Kelas :
Insecta
Ordo :
Diptera
Sub-Ordo :
Nematocera
Famili :
Culicidae
Tribus : Anopelini
Genus :
Anopheles
Spesies : An.
aconitus, An. sundaicus, An. maculatus, An. subpictus, An. barbirostis,
An. vagus.
Morfologi
1) Telur;
diletakkan per 1 di atas permukaan air berbentuk seperti perahu dan
berpelampung. Telur tidak tahan kering
2) Larva; berambut palma pada segmen abdomen,
bernapas dengan stigmal plate, tidak mempnyai comb scale, antennal hair/rambut
antena banyak, mouth brush lebat dan saat istirahat sejajar dengan air
3) Pupa;
mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang bentuknya lebar dan
pendek (digunakan untuk mengambil Oksigen di udara)
4) Dewasa;
scutollm berlobus satu (dari dorsal) dan hinngap membentuk sudut dengan
dinding.
a. Dewasa
Jantan; palpa mempunyai pelebaran seperti sendok pada junganya dan sama panjang
dengan probocis, antena berbulu lebat yang membedakan dengan nyamuk betina.
b. Dewasa
Betina; palpa sama panjang dengan proboscis, spermatheca sebuah, serci pendek,
kuku lurus
Siklus Hidup
1) Telur
diletakkan 1 per 1 di atas permukaan air berbentuk seperti perahu. Telur ini menetas dalam 2-3 hari (pada daerah
beriklim dingin bisa menetas dalam 2-3 minggu)
2) Larva
mengalami 4 kali pengelupasan kulit/eksoskelet. Lama hidup kurang lebih 7 hari, dan hidup
dengan memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnyayang terdapat
dipermukaan.
3) Pupa
berbentuk seperti
koma, dan setelah beberapa hari pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat
keluar nyamuk dewasa.
4) Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi
untuk menghisap darah atau makanan lainnya (misal, nektar atau cairan lainnya
sebagai sumber gula). Nyamuk jantan bisa hidup sampai dengan seminggu,
sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Perkawinan terjadi setelah
beberapa hari setelah menetas dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa
(breeding place). Untuk membantu pematangan telur, nyamuk menghisap
darah, dan beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk anopheles adalah pada
saat posisi istirahat menungging
Dampak Terhadap
Kesehatan
Merupakan
vektor biologis dari penyakit malaria dan filariasis
c. Aedes
Klasifikasi
Kelas :
Insecta
Ordo :
Diptera
Sub-Ordo :
Nematocera
Famili :
Culicidae
Tribus : Culicini
Genus : Aedes
Spesies : Ae.
aegypti, Ae. albopictus, Ae. togoi
Morfologi
1) Telur;
sendiri-sendiri dan tidak berpelampung, tahan kering
2) Larva;
tidak berambut palma, bernapas melalui siphon, comb scale satu baris, sebuah
antenal hair, sebuah siphon hair, tidak ada moth brush.
3) Pupa;
air tube berbentuk tabung dengan lubang memanjang, tidak berduri
4) Dewasa;
scutollum berlobus tiga (dari dorsal), hinggap sejajar dengan dinding
a. Dewasa
Jantan; palpa tanpa pelebaran pada ujungnya dan sama panjang dengan proboscis,
antena berbulu lebat
b. Dewasa
betina; palpa lebih pendek dari proboscis, sprematheca 3 buah, cerci panjang,
kuku bertaju dan bengkok.
Siklus Hidup
1) Telur berukuran kecil
(± 50 mikron), berwarna hitam, sepintas lalu, tampak bulat panjang dan
berbentuk jorong (oval) menyerupai torpedo. Dibawah mikroskop, pada dinding
luar (exochorion) telur nyamuk ini, tampak adanya garis-garis yang
membentuk gambaran menyerupai sarang lebah. Di alam bebas telur nyamuk ini
diletakan satu per satu menempel pada dinding wadah / tempat perindukan
terlihat sedikit diatas permukaan air. Apabila wadah air yang berisi telur
mengering, telur bisa tahan selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Ketika wadah air itu berisi air lagi dan menutupi seluruh bagian telur , telur
itu akan menetas menjadi jentik.
2) Larva yang baru saja menetas
dari telur atau yang
disebut larva stadium I (instar I) melakukan 3 kali pengelupasan kulit (ecdysis
atau moulting)., berturut-turut menjadi larva stadium 2,3 dan larva stadium 4.
larva stadium akhir ini lalu melakukan pengelupasan kulit dan berubah bentuk
menjadi stadium pupa. Larva stadium 4 berukuran 7 X 4 mm, mempunyai pelana yang
terbuka , bulu sifon satu pasang dan gigi sisir yang berduri lateral. Dalam air
di wadah, larva Aedes bergerak sangat lincah dan aktif,dengan memperlihatkan
gerakan-gerakan naik ke permukaan air dan turun ke dasar wadah secara
berulang-ulang. Larva Ae.aegypti dapat hidup di wadah yang mengandung air ber
pH 5,8 – 8,6. Jentik dalam kondisi yang sesuai akan berkembang dalam waktu 6-8
hari dan kemudian berubah menjadi pupa (kepompong).
3)
Pupa. Stadium pupa ini
adalah stadium tak makan. Jika terganggu dia akan bergerak naik turun di dalam
wadah air. Dalam waktu lebih kurang dua hari, dari pupa akan muncul nyamuk
dewasa. Jadi, total siklus dapat diselesaikan dalam waktu 9-12 hari.
4) Nyamuk Dewasa muncul dari kepompong yang kemudian akan mencari pasangan untuk mengadakan perkawinan.
Setelah kawin, nyamuk siap mencari darah untuk perkembangan telur demi
keturunannya. Nyamuk jantan setelah kawin akan istirahat, dia tidak menghisap
darah tetapi cairan tumbuhan sedangkan nyamuk betina menggigit dan menghisap
darah orang.
Dampak Terhadap
Kesehatan
Merupakan
vektor biologis dari penyakit demam berdarah dengue dan yellow fever
Tidak ada komentar:
Posting Komentar